25 September 2008

Keluarga Berencana -Alat dan Caranya

Ada beberapa alat dan cara KB yang dapat digunakan atau dilakukan dalam usaha mencegah kehamilan atau menjarangkan kelahiran:

Sterilisasi Wanita/Tubektomi/MOW: Operasi yang dilakukan terhadap wanita agar tidak mempunyai anak lagi.

Sterilisasi Pria/Vasektomi/MOP: Operasi yang dilakukan terhadap pria agar tidak mempunyai anak lagi.
Bagi yang ingin menghilangkan sterilisasi, seseorang bisa melakukan Rekanalisasi, hanya saja biayanya masih tergolong mahal.

Pil: Pil yang diminum (harus) setiap hari untuk mencegah kehamilan.
Toleransi tidak meminum pil adalah selama dua (2) hari, dengan catatan pada hari kedua tersebut, pil diminum sebanyak dua (2) buah.

IUD/AKDR/Spiral: Spiral yang dipasang dalam rahim oleh dokter atau bidan.
Spiral dapat dibuka. Pembukaan spiral sebaiknya dilakukan pada waktu haid agar tidak timbul rasa sakit yang berlebihan.

Suntikan/Injeksi: Suntikan yang dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mencegah kehamilan selama satu bulan atau lebih.
Suntikan dapat menimbulkan efek bertambah atau berkurangnya berat badan, haid yang tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali, pusing, mual dan lain-lain.

Susuk KB/Implan: Beberapa batang susuk yang disusupkan di bawah kulit lengan atas untuk mencegah terjadinya kehamilan selama satu tahun atau lebih.
Susuk KB atau implan biasanya dipasang pada lengan yang tidak terlalu sering digunakan untuk beraktivitas karena jika disusupkan pada lengan yang aktif, tidak tertutup kemungkingan susuk tersebut akan berjalan mengikuti aliran darah.

Kondom/Karet KB: Sarung dari karet yang dipakai selama berhubungan seksual.
Kegagalan KB dengan menggunakan kondom biasanya dikarenakan adanya kebocoran pada kondom yang digunakan tersebut.

Intravag/Diafragma: Tisu atau diafragma yang diletakkan dalam vagina sebelum berhubungan seksual.
Intravag diletakkan sebelum 6 (enam) jam sebelum berhubungan seksual dan akan luruh di dalam tubuh wanita.

Metode Menyusui Alami/Metode Amenorrhea Laktasi (MAL): Sampai dengan 6 (enam) bulan setelah kelahiran anak, si Ibu diharuskan untuk menyusui bayinya terus menerus siang dan malam atau kapan saja tanpa diberi makanan tambahan, sehingga haidnya tertunda.

Pantang Berkala/Kalender: Pasangan sengaja tidak berhubungan seksual pada hari-hari tertentu pada waktu wanita berkemungkinan besar untuk menjadi hamil.

Sanggama Terputus: Pria dapat mengeluarkan air maninya di luar vagina ketika berhubungan seksual.

Kontrasepsi Darurat/Emergency: Wanita dapat mencegah kehamilan dengan minum pil khusus dalam tiga hari setelah berhubungan seksual. Biasanya cara ini dipakai hanya dalam situasi terpaksa (darurat). Misal untuk kasus perkosaan.

No comments:

Post a Comment